Seperti, mengurangi nyeri punggung, konstipasi, bengkak, meningkatkan energi, memperbaiki mood, memperbaiki postur tubuh, mempertahankan stamina dan kekuatan otot, mencegah kesulitan tidur, membantu stamina dan meningkatkan kemampuan beradaptasi nyeri saat proses persalinan, juga mempermudah kembalinya bentuk tubuh setelah melahirkan.
Selain bumil, janin pun juga mendapat keuntungan. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga pada trimster I atau saat plasenta terbentuk akan membentuk pembuluh darah lebih banyak sehingga pertukaran zat gizi antara bumil dan janin semakin optimal. Selain itu juga bisa mencegah kelebihan berat badan pada janin. Dr Rika Haryono, SpKO, dari Slim + Health Sports Therapy, Jakarta memberi penjelasannya.
Empat olahraga 'aman'
Keadaan bumil tentu berbeda dengan ibu yang tidak hamil, sehingga untuk kegiatan olahraganya pun harus disesuaikan. Pada keadaan hamil terjadi beberapa perubahan, seperti terjadi peningkatan hormon relaksin (yang memang dibutuhkan untuk meningkatkan keelastisitas serviks) akibatnya terjadi kelonggaran pada sendi di panggul, tulang punggung dan lutut.
Bumil mengalami perubahan baik hormonal dan anatomi tubuh termasuk perut yang makin membesar yang dapat menyebabkan ketidakstabilan. Ingat moms, hati-hati dalam berolahraga, jangan memilih olahraga yang membutuhkan keseimbangan lebih seperti beberapa gerakan senam di mana risiko jatuh cukup besar.
Berikut olahraga yang diperbolehkan untuk bumil:
1. Jogging atau jalan kaki. Olahraga ini termudah dan teraman untuk dilakukan bumil. Selama berjalan bumil akan menggerakkan tangan seirama dengan langkah kaki, merupakan salah satu latihan cardio yang baik dan dapat memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh. Olahraga ini bisa dilakukan sebanyak tiga sampai lima kali/minggu selama 15-30 menit.
2. Relaksasi dan pernapasan, misalnya yoga. Dalam yoga dilatih relaksasi, olah napas, kelenturan dan kekuatan otot serta meditasi. Sehingga tidak hanya bermanfaat untuk kesegaran jasmani dan rohani, tapi juga bisa rileks dan memperlancar proses persalinan kelak.
3. Senam hamil. Olahraga yang ideal karena gerakannya dibuat sesuai kebutuhan BuMil dalam mempersiapkan secara fisik dan mental untuk menjalani persalinan. Disarankan dilakukan pada akhir trimester II, secara rutin dua kali seminggu.
4. Senam khusus panggul atau senam kegel. Dengan menahan aliran air seni saat sedang berkemih lalu alirkan kembali. Manfaatnya dapat mencegah robeknya perineum (daerah antara anus dan vagina), mempermudah proses persalinan (karena otot sudah terlatih), mencegah wasir dan gangguan berkemih setelah melahirkan. Lakukan secara teratur sebanyak dua kali seminggu.
Olahraga untuk bumil di kantor!
Meski bumil bekerja, tak ada alasan untuk tidak berolahraga. Karena, gerakan yang satu ini tak perlu waktu atau ruangan khusus. Di balik meja komputer dan di sela-sela jam kantor, BuMil masih bisa melakukan gerak tubuh loh! Jadi, tak ada lagi sakit punggung atau kaki bengkak.
4 gerakan latihan kelenturan
1. Bisa dalam posisi duduk atau berdiri, angkat lengan kanan ke atas dan tekuk badan ke samping kiri untuk meregangkan tubuh bagian samping. Ulangi untuk lengan kiri. Tahan selama 8 hitungan untuk setiap sisi.
2. Bisa dalam posisi duduk atau berdiri, pegang lengan kanan dengan tangan kiri dan tarik ke arah bahu kiri. Ulangi untuk lengan kiri. Tahan selama 8 hitungan untuk setiap gerakan.
3. Berdiri dengan kedua kaki terbuka, tangan diletakkan di lutut, tekuk kedua lutut, pastikan punggung tetap tegak dan lutut sejajar dengan kaki untuk meregangkan kaki bagian dalam. Tahan selama 8 hitungan dan lakukan dua sampai tiga kali pengulangan.
4. Letakkan kedua tangan di dinding untuk menyangga tubuh. Tumpukan berat badan pada satu kaki dan kaki lainnya dilemaskan dan sedikit ditekuk. Condongkan badan ke depan untuk meregangkan otot betis. Tahan selama 8 hitungan. Lutut yang menekuk di depan harus membentuk sudut 90 derajat jangan sudut runcing.
2 latihan penguatan otot dasar panggul
1. Berdiri dengan kedua kaki terbuka, tangan kanan memegang punggung kursi dan tangan kiri diangkat ke samping sejajar bahu (pastikan tangan kiri dalam posisi rileks). Kemudian angkat tumit, tekuk kedua lutut dan berdiri kembali. Ulangi 10-15 kali pengulangan lalu ganti posisi tangan yang memegang kursi lalu ulangi gerakan yang sama.
2. Berdiri dengan posisi lutut sedikit ditekuk dan kedua tangan sedikit ditekuk di depan tubuh masing-masing memegang beban (bisa menggunakan botol minuman). Kemudian angkat kedua lengan ke arah samping sampai sejajar lantai. Ulangi 10-15 kali pengulangan. (Sumber: Mom&Kiddie)
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar